Pada tahun 47 SM (SM: Sebelum masehi bro, sebelum kakek, nenek, eyang atau buyut kalian lahir), Julius Caesar bertemu Cleopatra. Dan seperti kita ketahui, mulai dari jaman jadul sampai jaman alay, kecantikan adalah magnet bagi mata pria. Bedanya kalau wanita dari mata bisa turun kehati. Tapi kalau cowok, dari mata pasti turun dan turun ke…(bro, kalian tau apa yang saya maksud bukan?). Wajarlah, cowok kan makhluk visual. Oe oe kembali ke topik. Huft saya memang punya masalah dengan fokus. Kira-kira obat buat fokus yang iklannya di TV itu manjur gak buat saya ya? nah kan jadi ngelantur. Baik kembali ke topik. Julius Caesar yang tertarik kepada Cleopatra mulai menyusun rencana untuk berkenalan. Menulis puisi di atas daun lontar? ide yang buruk, Cleopatra buta huruf. Mengirim hadiah hewan peliharaan imut, buaya yang di cat pink mungkin? ah tidak, Cleopatra hanya suka dinosaurus. Aha, akhirnya Julius Caesar menemukan ide cemerlang. Ia tahu sesuatu yang pasti dimiliki semua wanita di seluruh dunia. Sesuatu yang ia manfaatkan untuk mendekati Cleopatra. Julius Caesar kemudian menemui Cleopatra. Dengan suara tenang dan PD, Julius Caesar bertanya kepada Cleopatra. “Account Facebook kamu apa? aku add yah? nanti kita message-message-kan.” Reaksi Cleopatra adalah: bengong.
Iya-iya aku tahu, jaman segitu belum ada komputer, jangankan komputer, mesin tik aja belum launching. Tapi seandainya ada, pasti itu yang ditanyakan Julius Caesar. Bayangkan setidaknya ada 500 juta pengguna Facebook. Bagi manusia modern, Facebook hukumnya adalah wajib. Kakak punya Facebook, adek punya Facebook, bahkan bayi yang baru lahir juga dibuatkan Facebook, yang isi statusnya mungkin: Oek oek papa jahat, papa ngerebut jatah ASI ku.